UMKM di Padukuhan Ngringinan

Dusun Ngringinan terletak di Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul. Wilayah ini secara geografis terletak di pinggir jalur jalan raya Yogya Pantai Samas tepatnya 15 km arah selatan kota Jogja. Dusun Ngringinan memiliki sejumlah potensi seperti budaya, kesenian, dan UMKM. 

UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) mencakup berbagai jenis usaha, mulai dari pedagang kaki lima, pengrajin, hingga usaha rumahan yang dikelola keluarga. UMKM memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja, mendistribusikan kekayaan, dan mendorong inovasi lokal. Di setiap sudut negeri, dari kota besar hingga pelosok desa, UMKM hadir dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. UMKM Dusun Ngringinan sendiri sangat beragam dan mencakup berbagai sektor seperti kuliner, kerajinan, tekstil, dan lain-lain. Terdapat lebih dari 30 UMKM yang tersebar di sebanyak 10 Rukun Tetangga (RT).

Gambar 1. Grafik Persebaran UMKM Dusun Ngringinan

Gambar 2. Grafik Persebaran Bidang Usaha UMKM Dusun Ngringinan

UMKM Retail: Menghidupkan Ekonomi Lokal dan Mendekatkan Kebutuhan Masyarakat

UMKM di bidang retail merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam perekonomian Dusun Ngringinan. Sektor ini mencakup berbagai jenis usaha, mulai dari toko kelontong, kios pasar, hingga toko online yang menjual berbagai produk sehari-hari. UMKM retail memiliki peran vital dalam mendekatkan produk kepada masyarakat sekitar. Usaha yang bergerak di bidang ini menjadi sumber utama berbagai kebutuhan harian, mulai dari bahan pangan, alat pertanian, hingga kebutuhan rumah tangga lainnya. Mereka tidak hanya sekadar menjual barang, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung kesejahteraan dan kenyamanan hidup masyarakat desa.

Keberadaan UMKM retail di Ngringinan mayoritas merupakan toko kelontong yang menjual bahan makanan pokok (beras, gula, minyak), bumbu dapur, minuman, jajanan ringan, kebutuhan rumah tangga, dan produk-produk lainnya yang sering dibutuhkan oleh masyarakat. Keberadaan retail di desa memudahkan akses masyarakat terhadap barang-barang yang mereka butuhkan, juga menjadi tempat bagi produk-produk lokal untuk dijual. Dengan demikian, UMKM retail di Dusun Ngringinan yang berjumlah kurang lebih 20 usaha retail, turut serta dalam menggerakkan roda perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

UMKM Kriya: Menjaga Warisan dan Menciptakan Nilai

Usaha kriya UMKM Dusun Ngringinan merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi yang beraneka ragam. Melalui tangan-tangan terampil para pengrajin, bahan-bahan sederhana seperti bambu, kayu, dan tanah liat diubah menjadi produk yang bernilai jual tinggi dan memiliki daya tarik yang unik.

Di tengah perkembangan zaman, tentu usaha kriya UMKM Dusun Ngringinan terus berinovasi, memadukan elemen tradisional dengan sentuhan modern, sehingga produk-produk mereka tetap relevan dan diminati pasar, baik lokal maupun internasional. Tidak hanya sebagai sumber penghasilan, usaha kriya juga berperan dalam pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat lokal.

UMKM Kuliner: Menggugah Selera dan Menggerakkan Ekonomi

UMKM kuliner merupakan salah satu sektor yang sangat dinamis dan populer di Dusun Ngringinan. Dari warung makan sederhana hingga bisnis katering, UMKM kuliner menawarkan berbagai macam pilihan makanan yang menggugah selera dan mencerminkan kekayaan kuliner nusantara. Sektor ini tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi harian, tetapi juga berperan penting dalam mendukung ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.

Sertifikasi UMKM: Tantangan dan Peluang yang Belum Optimal

Sertifikasi usaha UMKM menjadi salah satu kunci untuk membuka akses ke pasar yang lebih luas dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Dengan sertifikasi, UMKM dapat membuktikan bahwa mereka telah memenuhi standar tertentu dalam hal kualitas, keamanan, dan kepatuhan terhadap regulasi. Ini tidak hanya memberikan jaminan kepada konsumen, tetapi juga membantu UMKM dalam bersaing di pasar global.

Namun, meskipun penting, penerapan sertifikasi pada UMKM masih belum optimal. Banyak pelaku UMKM yang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kurangnya pengetahuan tentang proses sertifikasi, biaya yang dianggap tinggi, hingga minimnya dukungan dan pendampingan yang memadai. Akibatnya, banyak UMKM yang belum mampu memperoleh sertifikasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing mereka.

Di sisi lain, kesadaran akan pentingnya sertifikasi juga masih rendah di kalangan pemilik UMKM. Beberapa pelaku usaha merasa bahwa sertifikasi bukanlah prioritas, terutama ketika mereka masih fokus pada upaya mempertahankan kelangsungan usaha sehari-hari. Hal ini menjadi penghambat bagi perkembangan UMKM, terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan ekspektasi konsumen yang semakin tinggi.

Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, lembaga sertifikasi, dan pihak terkait lainnya untuk memberikan edukasi, pendampingan, dan bantuan yang lebih baik kepada UMKM dalam proses sertifikasi. Dengan begitu, UMKM dapat lebih mudah memperoleh sertifikasi yang dibutuhkan, meningkatkan kualitas produk atau layanan mereka, dan pada akhirnya, memperluas pangsa pasar mereka baik di dalam maupun luar negeri.


Ngringinan is a hamlet located in Palbapang District, Bantul Regency, geographically bordering Yogya Pantai Samas Street, specifically 15 kilometers south of Yogyakarta City. Ngringinan boasts a vast swath of cultural, art, and industrial potential, particularly in the form of local small businesses (MSMEs).

MSMEs (Micro, Small, and/or Medium Enterprises) encompass various forms of enterprises; from street vendors, local artisans, to home-based family businesses. MSMEs hold a critical role in creating jobs, distributing wealth, and stimulating local innovations. At every corner within the nation—bustling metropolises down to the rustling coastals—MSMEs grow to be an inseparable facet of our day-to-day lives. In Ngringinan, MSMEs cover a diverse array of sectors (culinary, arts, textile, etc), with over 30 MSMEs spread across 10 neighborhoods.

Graph 1. Ngringinan’s MSMEs: Geographical Distribution

Graph 2. Ngringinan’s MSMEs: Sectoral Distribution

MSME and Retail: Vitalizing Economy, Fulfilling Local Needs

The retail sector is one of the most central to Ngringinan’s economy. It covers a multitude of businesses and enterprises: grocery stores, traditional market kiosks, online shops, etc. Retail MSMEs maintain a vital position in providing locals with easier access to their living necessities. Those conducting business of this sector, thus, also serve as the main source of locals’ daily needs, from sustenance, agricultural tools, to other household supplies. Their role extends beyond the commercial; they contribute directly in upholding welfare and prosperity amongst the village community.

The existence of retail MSMEs in Ngringinan manifest mainly in local grocery stores selling staple food products (rice, sugar, cooking oil), herbs and spices, drinks, snacks, household supplies, and many others alike. Retail presence in the village also streamlines collective access to the villages’ needs, simultaneously facilitating fellow MSMEs with a channel to promote and distribute their local products. Through this cycle, the 20+ retail MSMEs of Ngringinan keep the regional economy turning—stabilizing job and wage security for Ngringinan’s local communities.

MSME and Cultural Crafts: Stewarding Heritage, Fostering Values

Ngringinan’s art-and-craft industry directly reflects its cultural landscape—richly teeming with diverse traditions. Through the masterful hands of local artisans, materials such as bamboo, wood, and clay are woven into exquisitely unique creations of high value.

In an era marked with rapid change, Ngringinan’s craft businesses are adaptive and ever-evolving, fusing traditional elements with a touch of modernity, ensuring their products’ relevance and market appeal before local and global audiences. Beyond as means of living, these craft businesses play a pivotal role in safeguarding cultural heritage and empowering locals.

MSME and Cuisine: Feeding the Community

Culinary enterprises remain one of the most dynamic and famed sectors of Ngringinan’s local industry. Homey eateries to catering services, culinary MSMEs offer a variety of cuisines that serve beyond appetite, doubling as an organic expression of Nusantara’s cultural abundance. This sector aids in nurturing the local community’s physical and economic health through avenues such as job creation.

MSME and Certification: Challenges and Suboptimal Opportunities

For MSMEs, certification is key to expanding one’s market access, exposure, and trust of consumers in the goods and/or services provided. Certification serves as proof of an MSME’s qualification and compliance with quality, safety, and regulatory standards. This not only guarantees its reliability in the eyes of its target demographic, but also helps an MSME compete in international markets.

Despite its importance, certification of MSMEs is yet to reach optimal implementation. MSMEs across regions are faced with plenty challenges: lack of information on the certification process, fees and financial hindrances, and inadequate support or assistance services. As a result, many MSMEs fall short on certification needed for their own growth and profitability.

On the other hand, there persists a lack of awareness regarding the significance of certification amongst MSME owners. Indeed, when many struggle to maintain a stable profit to fulfill mere everyday needs, certification may seem a rather futile matter. This, unfortunately, poses yet another obstacle to the growth of local MSMEs, in the face of increasingly intense competition and high expectations from the consumer base.

This demonstrates a dire need for a collaborative effort from the government, certification institutions, and other parties in educating, guiding, and assisting MSMEs through the certification process in a tangible and effective manner. In doing so, MSMEs will gain greater and easier access to the necessary certifications, improving the quality of their products and/or services, and finally expanding their market reach internationally.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *